Harga Beras Ukir Sejarah, Pembeli Gundah Petani Padi Sumrigah

Berita, Daerah, Ekonomi1165 Dilihat

GAYO LUES, SATUKATA.NET –Melonjaknya harga jual beras tentu berepek pula pada kenaikan harga gabah. Hal ini sudah pasti menguntungkan bagi kalangan petani padi. Namun, disisi lain kenaikan harga beras yang nyaris tidak terkendali hingga membuat gundah kalangan pembeli atau konsumen. Bagaimana tidak, beras per sak kisaran 15 kg yang biasa dibeli dengan harga 160 ribu rupiah kini melonjak hingga mencapai harga 240 ribu lebih. Mau tidak mau Kondisi ini pun memantik dua reaksi yang berbeda antara konsumen dan petani.

Samsul, Salah satu petani padi warga blangkejeren, Kabupaten Gayo Lues,  yang dikonfirmasi wartawan, Selasa (26/09/2023) mengaku senang dengan naiknya harga beras, dimana kenaikan harga ini akan menguntungkan dengan naiknya pula harga gabah padi. Rasa senang yang dirasakan kalangan petani seperti dirinya juga bukan tanpa alasan mengingat jika dibandingkan dengan harga sebelum mengalami kenaikan, dirasa  tidak seimbang dengan biaya produksi. Apalagi, selama ini pengerjaan lahan petani tidak lagi dilakukan dengan cara manual melainkan membutuhkan biaya yang tidak sedikit, lain lagi harga pupuk yang kadang kala di samping mahal juga susah didapatkan.

Menurutnya, kenaikan sedikit harga beras dari tahun lalau adalah hal yang biasa agar petani padi mendapat untung lebih dari hasil panen mereka yang tidak jarang akan mereka jual dan sisanya disimpan untuk kebutuhan makan.

Sementara, Ida, seorang konsumen yang dikonfirmasi wartawan menyampaikan keluhan akibat tingginya harga beras tersebut. Ia menyebutkan, beras per sak yang biasa dibeli selama ini dengan harga yang cukup terjangkau mengalami kenaikan bahkan hampir satu kali lipat. Kondisi tersebut menurutnya tidak wajar jika kenaikannya terlalu tinggi.

“Kalau naiknya sedikit masih bisa dianggap wajar, cuma saat ini hampir satu kali lipat dari harga biasa,” keluhnya.

Salah satu tokoh muda juga Ketua Ormas Gayo Lues, Hendra, saat diminta tanggapan menyampaikan kondisi naiknya harga beras yang disebabkan berbagai faktor tersebut harus mendapatkan perhatian dari pemerintah. Salah satunya untuk meminimalisir kenaikan harga yang terus menerus di pasaran. Apalagi, kata dia, naiknya harga beras belum tentu akibat barang langka, bisa jadi adanya permainan.

“Persoalan ini, perlu mendapatkan perhatian pemda, karena beras merupakan kebutuhan pokok. Cari solusi terkait kenaikan harga tersebut,” ucapnya.

Dijelaskan, selain dugaan adanya permainan harga, naiknya harga beras juga disebabkan oleh perubahan iklim, dimana gagal panennya terjadi disejumlah daerah, serta lahan pertanian padi yang semakin menyusut akibat berbagai faktor pula.

banner 400x130

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *