Petani Sawit Swadaya Aceh Tamiang Terima Sertifikasi ISPO dan RSPO, Pj Bupati : Komit Implementasikan Pembangunan Ekonomi Lestari

Ekonomi, Headline, Nasional1118 Dilihat

SATUKATA.NET | JAKARTA — Sebanyak 1.800 petani kelapa sawit swadaya Kabupaten Aceh Tamiang terima sertifikat Indonesia Sustainable Palm Oil (ISPO) dan sertifikat Roundtable Sustainable Palm Oil (RSPO).

Secara simbolis, sertifikasi petani sawit swadaya Bumi Muda Sedia tersebut diterima oleh para perwakilan Perkumpulan Petani Kelapa Sawit Tenggulun Lestari (Pesatri), Koperasi Tamiang Sawita Lestari (KTSL), Koperasi Sawit Muda Sedia (Samuda), Koperasi Palm Lestari Tamiang (PLT), serta Koperasi Bumi Sawita Tamiang (BST).

banner 400x130

Penyerahan dilakukan bersamaan dengan peluncuran Peta Jalan Pembangunan Kelapa Sawit Berkelanjutan Aceh 2023-2045 berlangsung di ruang pertemuan Mulia Hotel, Senayan, Jakarta, Rabu (22/11/23) sore.

Pj. Bupati, Dr. Drs. Meurah Budiman, SH, MH, yang mendampingi para perwakilan petani saat menerima tanda bukti sertifikasi tadi mengatakan, Pemkab Aceh Tamiang berkomitmen tinggi untuk mengimplementasikan peta jalan pembangunan kelapa sawit berkelanjutan di Aceh.

“Pemkab Aceh Tamiang berkomitmen tinggi mengimplementasikan peta jalan yang telah diluncurkan hari ini,” seru Meurah bersemangat.

Diuraikan Pj. Bupati Meurah, peta jalan yang telah diluncurkan hari ini menjadi bukti keseriusan pemerintah meningkatkan perekonomian masyarakat, termasuk pengentasan kemiskinan ekstrim.

“Kami yakin hal ini akan meningkatkan income per kapita petani sawit kita. Sehingga mereka mampu memenuhi kebutuhan keluarga secara layak dan berkecukupan, baik sandang, pangan dan kebutuhan pendidikan anak,” urainya antusias.

Dijelaskannya, sebagai daerah kelahiran industri kelapa sawit dunia, Pemkab memiliki sejumlah program unggulan yang sudah diimplementasikan saat merintis peta jalan tersebut.

“Di antaranya, membangun kerjasama multi pihak guna menjamin harga jual buah kelapa sawit rakyat, meningkatkan value added lewat program sertifikasi petani dan lahan sumber terverifikasi, serta mengupayakan perbaikan infrastruktur pendukung ekonomi kelapa sawit,” terangnya.

Sementara itu, Deputi II Bidang Pangan & Agribisnis Menko Perekonomian, Musdhalifah Machmud mengatakan, pemerintah pusat sangat mendukung peta jalan pembangunan kelapa sawit berkelanjutan Aceh yang diluncurkan.

“Kami sangat mendukung pembangunan ekonomi kelapa sawit dengan konsep berkelanjutan, menjaga hutan dari deforestasi dan memberdayakan petani swadaya untuk melestarikannya,” ucapnya.

Disebutkan Musdhalifah, secara nasional pemerintah menargetkan 1 juta petani sawit swadaya yang bersertifikasi. Ia mengatakan, keberlangsungan hutan sangat bergantung pada petani swadaya. “Meningkatkan ekonomi petani swadaya, berarti membantu menjaga hutan kita,” pungkasnya.

Senada dengan itu, Sekretaris Daerah Aceh, Bustami Hamzah, CEO RSPO, Joseph D’Cruz, dan Country Director Yayasan IDH Indonesia, Nassat Idris sepakat, bahwa visi pembangunan kelapa sawit berkelanjutan adalah jaminan mutu sekaligus sokoguru ekonomi hijau di Indonesia dan global.

Penyerahan ini merupakan sejarah dalam kegiatan yang berlangsung sederhana sore tadi, yakni para petani swadaya menerima dua tanda sertifikasi sekaligus, yakni ISPO dan RSPO, serta penyerahan sertifikat ISPO yang diberikan oleh CEO RSPO, Joseph D’Cruz.

Tampak hadir mendampingi Pj. Bupati Meurah, Plt. Kadistanbunnak, Yunus beserta Kabid Perkebunan, Edwar Fadli Yukti, para lembaga mitra seperti, LTKL, PUPL, perwakilan negara sahabat, serta para perwakilan perusahaan semisal Musim Mas, Unilever, Pepsi Co, dan para tamu undangan lainnya.[]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *