Mangrove Park Di PPS Kutaraja.

Berita262 Dilihat

SATUKATA.NET | BANDA ACEH —Seiring terjadi global warming saat ini keberadaan ruang terbuka hijau dirasa sangat penting.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Aceh Aliman, melalui Kabid Kelautan dan Pengelolaan Ruang Laut dan Kepala UPTD PPS Kutaraja Oni Kandi, S.Pi, M.Si, dalam hal ini melaksanakan salah satu pengerak pencegahan pemanasan global dengan prinsip Eco Fishing Port (EFP), Kamis (1/2/2024).

Oni Kandi mengatakan Prinsip EFP merupakan pengelolaan pelabuhan untuk mencapai keseimbangan antara lingkungan dan manfaat ekonomi, sehingga ada keseimbangan antara aspek komersial dan lingkungan dalam menunjang pengelolaan perikanan yang berkelanjutan.

“Keberadaan Ruang Terbuka Hijau pada PPS Kutaraja telah di tetapkan menjadi Kawasan konservasi Mangrove atau dengan membuat Mangrove Park di Kawasan tersebut. Mangrove Park PPS Kutaraja memiliki luas sekitar 8, 33 Ha. Dan telah dilakukan usaha untuk mengembalikan Kawasan tersebut menjadi Kawasan terbuka Hijau”, ujar Oni.

Beberapa kegiatan untuk menunjang kegiatan ini adalah telah dilakukannya penanaman bersama dengan berbagai instansi dan pemerhati lingkungan secara swadaya.

Pembentukan Kelompok Masyarakat yang peduli akan lingkungan juga di bentuk oleh DKP. Pada saat ini ada Kelompok Pemuda Peduli Mangrove Kutaraja (PEMANGKU ) yang telah melakukan pembibitan mangrove di Kawasan mangrove park, hal ini sebagai langkah awal di dalam mewujudkan mangrove park di Kawasan PPS Kutaraja.

“Kawasan ini telah terdapat Mangrove Nursery, dimana telah berhasil dibibitkan 10 jenis mangrove dari 16 jenis mangrove yang ada di Aceh. Beberapa jenis Mangrove  adalah Rhizophora stylosa, Rhizophora mucronate, Rhizophora apiculate, Avicennia marina, Avicennia officinalis, Avicennia alba, Bruguiera gymnorrhiza, Bruguiera cylindrica, Ceriop tagal, Nipah fruticans.

Selain itu Harapannya mangrove park juga dapat menjadi pusat penelitian bagi mangrove dikawasan Aceh, dan diharapkan juga sebagai tempat mahasiswa melakukan kegiatan penelitian dan bagian kegiatan Merdeka Belajar Kampus Merdeka.
Kedepannya diharapkan keberadaan Mangrove Park yang dikelola DKP Aceh ini menjadi percontohan bagi pengembangan pelabuhan perikanan yang ramah lingkungan”.tutup Oni.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *