SATUKATA.NET. TAKENGON – Untuk yang pertama kali dalam sejarah dan khazanah seni Gayo sebuah perhelatan budaya akan digelar pada pertengahan tahun 2024 ini dengan even Festival Nenggeri Linge (FeN Linge).
Hal tersebut mencuat dan menguat dalam sebuah diskusi sekumpulan pemuda dan tokoh Gayo dari berbagai kalangan dan organisasi serta komunitas, diantaranya adalah Hutan, Alam, dan Lingkungan Aceh (HAkA), Komunitas Gayo Prasejarah (Kogapra), Reje-Sarakopat dan masyarakat Kampung Linge, The Gayo Institute (TGI), Perhimpunan Kopi Gayo Didong Runcang (Prinkogading) dan lain-lain.
Diskusi yang berlangsung pada Jumat 10/5/2024 di Kota Takengon Aceh Tengah tersebut dihadiri oleh Abdul, Inike Yulia, Dr. Salman Yoga S, Zainuddin SL, Namtara, M Saleh, Idrus, Fikar W Eda dan sejumlah tokoh lainnya
Kepada media ini wakil panitia pelaksana Namtara mengatakan generasi muda sekarang sudah mulai terlena oleh arus modernisme dan kemajuan teknologi sehingga kehilangan jati diri.
“Melalui kegiatan Festival Nenggeri Linge (FeN Linge) yang akan dihelat medio Juli dan Agustus 2024 ini kita akan merayakan kekayaan sejarah, seni budaya dan kelestarian alam di tanah Gayo”, jelasnya.
Ditambahkan diantara materi festival yang akan digelar mulai dari pertunjukan seni budaya UMKM-kerajinan lokal, Peluncuran Buku, Permainan Rakyat hingga Tour the Linge, Seminar Ilmiyah, Linge Camp Biground dan masih banyak lagi yang terus dimatangkan termasuk melibatkan Gayo Serumpun, tambahnya.{**}