Besok, Direncanakan Pelepasan Kafilah dan Ofisial MTQ XXXVII Aceh Tamiang ke Pidie

Daerah, Headline, Religi785 Dilihat

ACEH TAMIANG — Sebanyak 99 peserta terdiri Qari dan Qariah dari berbagai cabang lomba akan mewakili Kabupaten Aceh Tamiang akan dilepas mengikuti ajang Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) XXXVII Tingkat Provinsi Aceh tahun 2025, di Kabupaten Pidie Jaya pada 1 – 8 November 2025 mendatang.

Prosesi pelepasan direncanakan  berlangsung di Halaman Dinas Syariat Islam setempat, besok Kamis 30 November 2025.

Kepala Dinas Syariat Islam Kabupaten Aceh Tamiang, Syamsul Rizal, S.Ag.MAP kepada Satukata.net, Rabu (29/10/2025) mengatakan direncanakan besok, Kamis 30 November Bapak Bupati Armia Pahmi akan melepas Qari dan Qariah dari berbagai cabang lomba akan mewakili Kabupaten Aceh Tamiang mengikuti ajang Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) XXXVII Tingkat Provinsi Aceh tahun 2025, di Kabupaten Pidie.

“Ada 99 peserta terdiri Qari dan Qariah dari berbagai cabang dan Ofisial yang akan dilepas oleh Bapak Bupati Armia Pahmi,” ungkap Syamsul Rizal.

Menurutnya sebagai wujud dukungan penuh Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang terhadap para duta terbaiknya, yang akan membawa nama daerah di tingkat provinsi.

Syamsul Rizal menjelaskan selama ini para peserta telah mendapatkan pembinaan dan pelatihan intensif untuk meningkatkan kemampuan tilawah, hafalan, dan pemahaman Al-Qur’an, guna tampil maksimal di ajang MTQ tingkat Provinsi Aceh tahun ini.

Pihaknya menegaskan pentingnya menjunjung tinggi sportivitas, disiplin, dan semangat ukhuwah Islamiyah antar-kafilah, sebagai bagian dari cerminan masyarakat Aceh Tamiang yang religius dan berakhlak mulia.

Menurutnya, semangat, latihan, dan keyakinan diri menjadi kunci untuk menampilkan yang terbaik di ajang tersebut.

“Semangat dan kerja keras yang telah ditanamkan selama masa pelatihan, dapat membuahkan hasil terbaik bagi Kabupaten Aceh Tamiang dari tahun sebelumnya,” harapnya.

Syamsul Rizal mengajak seluruh peserta agar menjadikan keikutsertaan dalam MTQ sebagai bentuk pengabdian dan ibadah, bukan sekadar ajang kompetisi.

“Niatkanlah keikutsertaan ini sebagai ibadah terlebih dahulu, baru kemudian sebagai ajang meraih prestasi,” pesan Syamsul Rizal mengakhiri.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *