SATUKATA.NET | ACEH TAMIANG — Rekruitment badan adhock penyelenggara tingkat paling bawah, yakni Kelompok Panitia Pemungutan Suara (KPPS) Pemilu 2024, Provinsi Aceh mememerlukan segenap daya ekstra.
Selain melampirkan surat keterangan sehat, umur 17-55 tahun, tidak terlibat anggota partai, lulusan SMA serta para calon pelamar KPPS ini juga diwajibkan paham teknologi informasi (IT).
Wakil Ketua KIP Aceh Agusni AH, mengakui, syarat pemahaman IT diberlakukan karena pada hari H ada penggunaan Sirekap.
“Pemilu kita kan sudah mengarah ke digital, mesti paham sedikit teknologi, karena pada hari H Pemilu akan menggunakan itu,” ungkap Agusni kepada SATUKATA.NET, Rabu (20/12/2023) di Aceh Tamiang.
Dia menjelaskan, dalam proses perhitungan suara nantinya, aplikasi Sirekap ini dilengkapi dengan AI dan bisa diakses secara umum menggunakan telepon pintar berbasis android.
“Nantinya kita berharap para petugas KPPS ini bisa mengikuti apa yang ditekankan agar pelaksanaan Pemilu Serentak 2024 berjalan lancar dan maksimal,” ucapnya.
Agusni menjelaskan setiap TPS ada tujuh orang anggota KPPS yang nantinya akan berkerja penuh waktu pada hari pungut-hitung tanggal 14 Februari 2024 mutlak diperlukan tenaga dan kesehatan yang prima.
“Karenanya ini menjadi salah satu persyaratan mutlak dalam perekrutan KPPS di Pemilu 2024 mendatang,” pungkasnya.
Begitupun, usia maksimal 55 tahun dan kesehatan yang baik menjadi alasan utama agar penyelenggaraan pesta demokrasi rakyat nantinya tidak menimbulkan tragedi jatuhnya korban jiwa.
Antisipasi dan mitigasi kasus secara dini penting dilakukan, apalagi mengacu Pemilu lalu banyaknya jatuh korban lantaran kelelahan dengan kondisi kesehatan yang tak memadai.
“Pemilu selain sebagai sarana kedaulatan rakyat juga hakikat menuju kebahagiaan dan kesejahteraan segenap anak bangsa dan negara,” ungkap Agusni AH sembari mengajak semua masyarakat Aceh untuk menggunakan hak pilihnya pada Rabu tanggal 14 Februari 2024.
