ACEH TAMIANG – Suasana politik di Aceh Tamiang mulai memanas, rumah relawan pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur nomor 1 Bustami Hamzah, SE., M.SI – Tgk. H. M. Fadhil Rahmi, LC., M. AG di Aceh Tamiang di datangi orang tak dikenal (OTK), Sabtu (19/10//2024) dini hari.
Peristiwa tersebut ini terjadi di rumah salah satu relawan di jalan lintas Medan – Banda Aceh, Kampung Alur Bemban Kecamatan Karang Baru. Pelaku diperkirakan lebih dari dua orang dengan mengendarai satu unit mobil jenis minibus.
Kehadiiran OTK tersebut dipergoki pemilik rumah dan diteriaki maling. Salah satu pelaku terlihat mengenakan topi dan memakai jaket.
“Kejadiannya jam satu malam, relawan kami awalnya mengira maling karena ayam sangat ribut,” kata Ketua Rumah Kita Bersama (RKB) Aceh Tamiang, Asrizal Asnawi, Sabtu (19/10/2024) siang.
Menurut Asrizal yang didampingi Sekretaris RKB Aceh Tamiang, Safuan menambahkan saat diteriaki maling oleh pemilik rumah, kawanan pelaku langsung melarikan diri. Ketika kabur, pelaku yaang terlihat masuk ke halaman rumah korban masuk ke mobil melalui pintu kiri bagian tengah mobil.
“Kita duga pelakunya banyak, setidaknya ada yang bertugas mengawasi dan sebagai sopir. Mereka lari ke arah Kota Kualasimpang,” ujarnya.
Asrizal menjelaskan dalam insiden ini seluruh APK yang dipasang di teras rumah rusak, misalnya dua lembar banner ukuran 2×50 centimeter, baliho 5×2 centimeter dikoyak dan spanduk ukuran 5×1 dicuri. Belakangan diketahui satu ekor ayam di teras rumah korban juga hilang.
“Yang hilang bukan cuma spanduk, tapi induk ayam bangkok juga hilang,” kata Asrizal.
Asrizal menilai tindakan OTK ini sudah sangat meresahkan karena sangat sering terjadi. Mirisnya kata dia, dalam aksi di Alur Bemban, pelaku menggunakan senjata tajam.
“Perusakan ini seperti direncanakan, pelaku difasilitasi mobil dan menggunakan pisau, kenapa kami tahu, karena sarung pisaunya tertinggal di tempat kejadian,” jelas Asrizal.
Asrizal berharap Sentra Penegakan Hukum Terpadu (Gakkumdu) dan kepolisian mengusut kejadian ini karena sudah meresahkan. Aksi pelaku berpotensi menodai Pilkada Damai dan mengancam keselamatan relawan Bustami Hamzah – Fadhil Rahmi.
“Perbuatan ini merusak Pilkada Damai, harus ditindak karena ini membuat suasana tidak nyaman, berpotensi membuat aksi balasan,” kata Asrizal.