Ajak Pemilih Jaga Pilkada Damai, RKB Om Bus – Syekh Fadhil Gelar Sayembara Rekam Pelaku Perusak APK

Headline, Politik2272 Dilihat

ACEH TAMIANG — Relawan Rumah Kita Bersama (RKB) pasangan Gubernur/Wakil Gubernur Aceh, Bustami Hamzah – Fadhil Rahmi Kabupaten Aceh Tamiang  menyelenggarakan sayembera rekam dan laporkan pelaku perusakan alat peraga kampanye (APK).

Sayembara ini diselenggarakan dalam rangka maraknya perusakan APK milik pasangan calon gubenur dan wakil gubenur nomor 1 Bustami Hamzah – Fadhil Rahmi di Kabupaten Aceh Tamiang. Kasus terbaru ditemukan di Kampung Perdamaian Kecamatan Kota Kualasimpang, Senin (21/10/2024) dini hari.

banner 400x130

Di lokasi ini sejumlah APK bergambar Om Bus – Syech Fadhil sudah dalam kondisi rusak dan sebagian hilang. Kuat dugaan pelaku menggunakan senjata tajam saat melancarkan aksi.

“Mereka sangat leluasa, tidak ada rasa khawatir, sehingga wajar bila kami menilai ini sebagai perbuatan terencana,” kata Ketua RKB Aceh Tamiang, Asrizal Asnawi, Senin (21/10/2024).

Asrizal mengungkapkan pihaknya sudah menggunakan prosedur untuk menyelesaikan perusakan ini, misalnya membuat laporan ke Panwascam Karangbaru dan berkoordinasi dengan kepolisian.

Namun sikap RKB tidak membuat pelaku surut, justru semakin gencar..

“Kami memngajak masyarakat sama-sama mengawasi aksi ini, karena ini sudah kriminal dan meresahkan,” ungkapnya.

Asrizal menjelaskan sayembara ini terbuka untuk masyarakat yang mengetahui, menyaksikan dan berhasil mendokumentasikan aksi perusakan  atau pencurian APK Om Bus – Syech Fadhil. Pihaknya menyediakan hadiah Rp 5 juta.

“Silahkan laprokan temuan ini ke Posko RKB Aceh Tamiang, nanti ada hadiah Rp 5 juta,” sebutnya.

Asrizal menambahkan sayembara ini hanya bertujuan untuk menegakkan Pilkada Damai 2024. Pihaknya tidak ingin pesta demokrasi ini disusupi aksi premanisme dan intimidasi.

“Kita semua harus menjaga agar Pilkada Aceh ini berjalan damai. Kita harus jadikan Pilkada sebagai sarana pesta demokrasi dengan edukasi yang melahirkan pemimpin yang baik yang perubahan untuk Aceh. Kita harus santun dan beradab, tidak ada tempat premanisme di Aceh,” tegas Asrizal mengakhiri.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *