Ketika Lantunan Puisi ‘IA JUGA INGIN DI ADILI’ di HUT RI 79 Prakasa GARANG

Headline, Religi423 Dilihat

ACEH TAMIANG — Ketika itu semua terenyah oleh lantunan puisi yang diiringi musik menyetuh sanubari paling dalam para pengunjung.

Lantunan itu dikumandangkan pada acara menyemarakkan Kemerdekaan HUT RI Ke-79 yang dilaksanakan oleh Gerakan Aktifis Rakyat Aceh Tamiang (GARANG) menggelar Perlombaan Orasi Kemerdekaan dan Orasi Palestina, Sabtu (24/8/2024) di Syabab Coffe BTN Satelit Graha Kecamatan Karang Baru, Aceh Tamiang.

Ini Bait-bait Puisinya

IA JUGA INGIN DI ADILI

Oleh
Naila Khalisa
Kelas X SMA NEGERI 1 KARANG BARU

Dibawah langit biru yang penuh keajaiban
palestina berdiri teguh penuh perjuangan
dihiasi matahari terbenam yang begitu gemilang
Namun  hati nya terluka oleh kepedihan yang tak kunjung reda

Diantara bukit pasir dan reruntuhan sejarah
Kisah kisah keberanian mengalir dalam darah
Dari dataran gaza hingga perbukitan tepi barat
Merona semangat yang berkobar menentang penindasan
Mengibarkan bendera bendera kebebasan dijalan jalan

Cerita menyayat tentang anak-anak yang bermimpi dibawah langit yang mendung
Mereka menggenggam harapan dengan genggaman yang lembut
Bahwa suatu hari cahaya akan menembus mengusir kelam
Meski badai trus melanda, rasa haru tak kunjung reda
Palestina tetap berdiri bersama doa

Ouu tanah utusan tuhan kini terluka penuh darah
Terkoyak koyak, hancur lebur oleh hantaman brutal buldoser dan rudal rudal ZIONIS TAK BERADAP

Suara jeritan dan tangisan terdengar dibumi para nabi
Air mata anak-anak tak berdosa menetes dan mengaliri membasahi tanah gaza
darah mereka berceceran melumuri tanah suci itu

Lihat  lah
Mereka terlunta lunta dalam luka tak terperi
Mereka kehilangan ayah ibu dan para kekasih
Mereka yang harus berpura pura tuli mendengar ledakan yang tiada henti
Mereka yang berlari lari mencari tempat berteduh dari sengatan matahari dan bara api

Tapi dimana? dimana tempat yang mereka cari??
Sedangkan rumah dan tempat istirahat Mereka hancur lebur tanpa sisah sama sekali

Palestina kau bukan hanya sekedar tanah
Kau ada simbol kebenaran
Kau ada panggilan keadilan
Hingga kebebasan menyapa menyinari tanah suci itu

Inilah puisi tentang keadilan melintasi waktu dan ruang
Menjadi suara bagi yang tak terdengar
Cahaya bagi yang terbelenggu
Agar suara keadilan tak kan pernah redup

banner 400x130

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *